Reportase Pentas Seni Angkatan ke-25 Labschool


        

         Inilah pentas seni angkatan ke-25 Labschool yang luar biasa bernama Gamacentia. Sebuah pertunjukan kids zaman now. Aku datang ke tempat ini untuk ikut Labscare yang dilaksanakan di lapangan pentas seni tersebut, yaitu lapangan SMA Labschool. Aku bersama semua anak-anak angkatan 26 yang tidak tampil di panggung pentas seni ikut tugas Labscare, yaitu menjaga kebersihan lapangan sepanjang durasi pentas seni.

            Pentas Seni Angkatan ke-25 Labschool dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 18 November 2017, pada pukul 09.00-17.00. Pada pukul 09.00-12.00 pentas seni dimulai dengan beberapa kata mutiara dari Pak Yuro dan pertunjukan tarian dan band bertema padang pasir (lebih tepatnya 1001 malam), bersama lagu-lagu gaya Islam dan Arab. Kemudian diikuti berbagai pertunjukan, seperti pertunjukan ekskul dari berbagai kelompok ekskul seperti Paskibra, Zelofus, Band, dan Tari Tradisional Saman, pertunjukan drama Aladdin, pidato, syair, pertunjukan menyanyi, dan sebagainya. Pukul 12.00-13.00 merupakan waktu istirahat untuk makan siang dan Shalat Zhuhur bagi orang Muslim. Setelah itu pentas seni berlanjut seperti biasa. Saat waktu Shalat Ashar, orang Muslim bisa memilih untuk terus menonton pertunjukan atau shalat Ashar di masjid. Mendekati akhir pentas seni, dilakukan penutupan pentas seni yang dilakukan dengan berbagai nyanyian angkatan 25 dan diakhiri dengan perayaan penutupan oleh Pak Yuro.

            Seperti yang telah kubilang, pentas seni angkatan 25 dilakasanakan di lapangan SMA Labschool. Di tengah lapangan terdapat tempat bagi siswa-siswi Labschool untuk menonton pertunjukan pentas seni tersebut. Di depan tempat siswa terdapat panggung pentas seni itu sendiri. Di belakang tempat siswa terdapat tempat duduk bagi tamu. Di belakang bagian belakang panggung pentas seni terdapat area lapangan yang kosong yang digunakan sebagai tempat parkir mobil tambahan. Di sekitar panggung pentas seni, tempat siswa, dan tempat duduk tamu, terdapat kios-kios kecil yang menjual makanan dan minuman. Bahkan ada kios yang mempromosikan sebuah situs web! Di area registrasi SMA Labschool, terdapat sebuah photo booth dimana siswa-siswi bisa berfoto untuk mengenang pentas seni ini. Di ruang masuk selasar, terdapat meja-meja pendaftaran untuk mendaftar di dalam pentas seni tersebut sebagai tamu atau siswa (Tergantung apa kamu pengunjung atau terlibat dalam pentas seni).

            Tidak hanya siswa-siswi angkatan 25 yang tampil dalam pensi, siswa-siswi angkatan 26 juga ikut berpartisipasi dalam pentas seni tersebut. Contohnya adalah band-nya Omar menyanyikan lagu “Between The Buried And Me”. Ada juga pertarungan beatbox antara dua siswa angkatan 26. Anak-anak TK Labschool juga ikut tampil dalam pentas seni. Mereka tampil dalam tarian tradisional. Bintang tamu sebenarnya dalam pentas seni ini adalah siswa-siswi angkatan 24.

             Tema yang dipakai sebaga pembukaan pentas seni ini ditentukan dengan musyawarah dimana setiap siswa-siswi setiap kelas memilih antara tema 1001 Malam dan tema Virtual Reality. Sebagian pertunjukan yang ada dilakukan atas hobi dan keahlian peserta pertunjukan itu sendiri.

            Kenapa pada awalnya pentas seni ini dilakukan? Pentas seni ini dilakukan agar mereka dapat selalu dikenang dengan baik dan memukau orang dan mengubah perspektif orang terhadap angkatan tersebut serta memberi pelajaran bahwa kita harus memanfaatkan hidup kita untuk berbuat lebih baik.






Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Labschool Rumah Keduaku

LIBURAN DAN INFORMATIKA

Pentas Seni SMP Labschool Jakarta