Blog Farhan Kelas 7

Hai! Nama saya Farhan, hari ini aku akan menceritakan tentang liburan Asian Games 2018 selama ini. Jum'at, 17 Agustus 2018 Liburan Asian Games dimulai tanggal 17 Agustus walaupun Asian Games baru dimulai tanggal 18 Agustus karena tanggal 17 Agustus merupakan hari Kemerdekaan Indonesia, dan karena begitu dekat dengan pembukaan Asian Games, dijadikan hari libur untuk tempat pendidikan yang berada dalam radius 5 km dari stadion tempat terjadinya Asian Games bersama acara Asian games itu sendiri, yang berlangsung selama 2 minggu. Aku sekolah di SMP Labschool Jakarta, yang cukup dekat dengan stadion olympik Velodrome, jadi aku dan semua siswa-siswi sekolahku libur. Aku menghabiskan pagi itu main game, mandi, dan sarapan, siang harinya aku shalat Jum'at bersama Papaku. Setelah Shalat Jum'at, aku ikut Ibu, Papa, Mbak Fina, Eyang Tating dan Eyang Uti makan siang di sebuah tempai makan makanan Thailand di Kelapa Gading. Setelah itu, Aku, Ibu, Papa, dan Mbak Fina pergi belanja...

Source:uzone.id Angklung, this Sundanese original musical instrument is one of the cultural heritages that must be preserved. Coming from Kuningan Regency, this musical instrument made of bamboo has been recognized by UNESCO as a cultural heritage of Indonesia. Do not know, then do not love. In order to love this very valuable inheritance, let's get to know angklung deeper. Many unique facts that you may not know about this instrument so far, and everything will be discussed here. History of Angklung There is no definite record of when exactly angklung was created. But history records that in the 12th century, this instrument had begun to be used, that is, during the Sunda Kingdom. This instrument is believed to be the caller of Dewi Sri to provide fertility for agricultural land. Usually, angklung is made of black bamboo and bamboo Ater with various types of sizes that produce different music. Source:nuscac.net After that, angklung developed into several...

Assalamualaikum! Nama saya Farhan Ramadhani Zakiyyandi, dan hari ini aku akan menceritakan tentang liburan kenaikan kelasku selama satu bulan terakhir. Setelah pulang dari acara Pameran Seni Rupa Sekolah, aku menghabiskan sisa waktu bulan Ramadhan melakukan berbagai aktivitas. Baca Al-Qur’an, main Minecraft, nonton Youtube, shalat Lailatul Qadar, dan mempersiapkan perlengkapan untuk mudik Lebaran. Saat Lebaran, Aku, Ibu, Papa, Mbak Fina, Bulik Epi, dan Eyang Uti pergi belanja di sebuah toko cokelat untuk membeli cokelat, lalu pergi ke rumah neneknya Fandi untuk menjenguk neneknya Fandi, kerumah kerabatnya Eyang Uti, dan kerumahnya Eyang Uti Ciputat. Kemudian Aku dan Papa shalat di sebuah masjid. Setelah itu kita pergi ke supermarket Alfresh untuk membeli makanan dan perlengkapan untuk mudik Lebaran. Sisa hari tersebut digunakan untuk mempersiapkan perlengkapan untuk mudik Lebaran. Seluruh keluargaku pergi mudik dalam waktu yang berbeda-beda. Eyang Tating pergi ke Pekalongan sekit...